Perjuangan Mencegah Kekerasan Seksual dalam Kampus
Ini adalah Buku Saku Standar Operasional Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus. Untuk mencetak buku SOP ini, terdapat kisah perjuangan dari Lidwina Inge Nurtjahyo (atau sering dipanggil Ibu Inge) yang tidaklah mudah.
Beliau bahkan tidak ingin wajahnya ditangkap oleh kamera karena beliau tahu bahwa aksi-aksinya ditentang oleh sejumlah pihak. Selama ini Ibu Inge memang selalu vokal menyuarakan keadilan terhadap kekerasan seksual, salah satunya dengan membuat suatu buku panduan penanganan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. Sejak lama Ibu Inge memang memiliki cita-cita untuk mewujudkan pencegahan terhadap kekerasan seksual di lingkungan kampusnya, mulai dari menyusun aturan, sampai mendirikan Unit Pelayanan Terpadu untuk kekerasan seksual. Dirinya dulu pernah mengajukan ide-idenya kepada rektorat, namun pada saat itu rektor belum tertarik mewujudkannya karena belum adanya urgensi yang benar-benar genting.
Seiring berjalannya waktu, banyak hal mulai mendesak dirinya mewujudkan cita-citanya. Awalnya, Ibu Inge bersama Saras Dewi (dosen FIB UI) mengetahui bahwa RUU PKS tidak ujung disahkan oleh DPR, dirinya mulai merasa kesal dengan penegakan kekerasan seksual di negeri ini. Di saat itu pula, kasus pelecehan seksual Agni di UGM mulai diekspos ke publik. Kedua peristiwa tersebut memberinya sebuah ide untuk membuat suatu buku SOP kekerasan seksual di kampus. Tidak lama kemudian, terjadi pelecehan seksual lagi yang dialami oleh mahasiswi Fakulas Ilmu Budaya UI, dan kejadian ini membuat Ibu Inge semakin terdorong untuk membuat buku SOP tersebut. Dirinya bersama Saras Dewi lantas mulai mencari dukungan mulai dari BEM FH, Hopehelps UI, sampai wakil dekan. Bersama pihak-pihak itu, mereka bareng-bareng menyusun isi buku SOP dari poin ke poin.
Bahkan, dalam pembuatannya, mereka juga dibantu oleh mahasiswa Institut Kesenian Jakarta untuk memvisualisasikan ilustrasi-ilustrasi terkait pelecehan seksual di kampus.
Setelah melewati berbagai usaha, buku ini pun akhirnya rilis dan diluncurkan bertepatan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
Usaha Ibu Inge tidak sia-sia. Buku SOP ini menjadi pionir dalam membantu pencegahan kekerasan dalam lingkungan universitas. Berkat perjuangannya, Ibu Inge sekarang sering menjadi pembicara di kampus-kampus lain yang ingin mengupayakan pencegahan kekerasan seksual di kampus. Bahkan, dirinya diliput oleh media karena perjuangannya ini.
Komentar
Posting Komentar